Topik B: Dampak Gerak Rotasi dan Revolusi di Kehidupan Kita (IPAS Kelas 6 BAB 5)
B.1 Dampak Gerak Rotasi di Kehidupan Kita
Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya dari barat ke timur dalam waktu sekitar 24 jam. Rotasi ini menyebabkan beberapa dampak penting, yaitu:
Gerak Semu Harian Matahari
- Matahari terlihat bergerak dari timur ke barat setiap hari, padahal yang sebenarnya bergerak adalah Bumi.
- Contoh: Saat pagi hari, Matahari tampak di timur, lalu siang berada di atas kepala, dan sore di barat.
Adanya Siang dan Malam
- Akibat rotasi, hanya setengah bagian Bumi yang mendapat sinar Matahari, sementara bagian lainnya mengalami malam.
- Contoh: Di Indonesia, siang dan malam masing-masing sekitar 12 jam. Namun, di negara empat musim seperti Jepang, siang bisa lebih panjang saat musim panas dan lebih pendek saat musim dingin.
Perbedaan Waktu
- Bumi dibagi menjadi 24 zona waktu berdasarkan perbedaan 15° bujur setiap zona.
- Contoh: Indonesia terbagi menjadi tiga zona waktu (WIB, WITA, WIT). Saat di Jakarta (WIB) pukul 12.00 siang, di Bali (WITA) sudah pukul 13.00.
B.2 Dampak Gerak Revolusi di Kehidupan Kita
Revolusi Bumi adalah pergerakan Bumi mengelilingi Matahari dalam waktu sekitar 365¼ hari. Kemiringan sumbu Bumi saat berevolusi menyebabkan berbagai dampak, seperti:
Terjadinya Musim
- Kemiringan sumbu Bumi menyebabkan sinar Matahari diterima berbeda di setiap belahan Bumi sepanjang tahun.
- Contoh:
- Desember → Belahan Selatan mengalami musim panas, sedangkan Belahan Utara mengalami musim dingin.
- Maret & September → Sinar Matahari diterima sama di kedua belahan, menyebabkan musim semi di Utara dan musim gugur di Selatan.
- Juni → Belahan Utara mengalami musim panas, sementara Belahan Selatan mengalami musim dingin.
- Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa hanya mengalami dua musim: musim hujan dan kemarau.
Tahun Kabisat
- Waktu revolusi Bumi sebenarnya 365¼ hari, sehingga setiap 4 tahun sekali, tambahan ¼ hari dikumpulkan menjadi 1 hari ekstra, yang disebut tahun kabisat (366 hari).
- Contoh: Tahun 2016 dan 2020 adalah tahun kabisat, sedangkan 2017, 2018, dan 2019 bukan tahun kabisat.
Siang dan Malam di Kutub
- Kutub mengalami siang dan malam selama masing-masing 6 bulan akibat kemiringan sumbu Bumi.
- Contoh: Di Kutub Utara, dari Maret hingga September Matahari terus bersinar tanpa tenggelam (siang 6 bulan), sementara dari September hingga Maret mengalami malam panjang (malam 6 bulan).
Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah
- Kalender Masehi (365/366 hari) didasarkan pada revolusi Bumi terhadap Matahari.
- Kalender Hijriah (354 hari) didasarkan pada revolusi Bulan terhadap Bumi.
- Contoh: Tahun Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding tahun Masehi, sehingga tanggal-tanggal penting Islam seperti Idul Fitri bergeser setiap tahun dalam kalender Masehi.
Kesimpulan
Gerak rotasi dan revolusi Bumi memiliki dampak besar dalam kehidupan sehari-hari. Rotasi menyebabkan perbedaan waktu, siang dan malam, serta gerak semu harian Matahari. Sementara itu, revolusi menyebabkan perubahan musim, tahun kabisat, fenomena siang dan malam panjang di kutub, serta perbedaan sistem kalender.
Contoh Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari:
- Menggunakan jam dunia saat bepergian ke luar negeri karena adanya perbedaan waktu.
- Menyesuaikan pakaian dan aktivitas sesuai musim di negara empat musim.
- Mengikuti kalender Hijriah untuk perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha.
Post a Comment